Minggu, 23 November 2014

Benarkah Pintu Surga Itu Sempit



Benarakah Pintu Sura itu Sempit..?

Luk 13:22
Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Luk 13:23
Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
Luk 13:24
Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Luk 13:25
Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
Luk 13:26
Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
Luk 13:27
Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
Luk 13:28
Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
Luk 13:29
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.
Luk 13:30
Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."


Benarkah Pintu Surga itu Sempit?

Bacaan Injil "Siapa yang Diselamatkan" Lukas 13:22-30

"Berjuanglah melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu, banyak orang akan berusaha masuk, tetapi tidak akan dapat" (ay.24b). Itu jawaban Yesus atas pertanyaan seseorang yang ditemuinya dalam perjalanan menuju Yerusalem. Pertanyaan orang itu " Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?". Kalau diperhatikan kata-kata Yesus sebenarnya tidak menjawab pertanyaan orang tadi. Jawaban yagn dibutuhkan orang itu hanya sederhana: banyak atau sedikit. Itu saja.
 

Keselamatan itu adalah anugerah untuk semua. Apakah anugerah itu diterima dengan baik atau tidak, itu soal lain. Pintu surga saya kira selalu terbuka untuk kita. Pintu itu jangan dibayangkan sama seperti pintu yang kita kenal. Pintu surga adalah pintu perjumpaan yang otentik dengan Allah. Dengan melewati pintu, kita akan mengalami suasana rumah dengan segala isinya. Dengan memasuki pintu surga, kita mengalami Allah secara penuh. Pintu itu sebenarnya adalah Kristus Yesus sendiri. Hanya melalui Dia lah kita mengalami Allah. 

Melalui Dia berarti HIDUP SEPERTI DIA dan ini memang pilihan tersulit yang pernah ada. Mengikuti dan hidup seperti Yesus berarti menjadi pelayan, siap merelakan seluruh hidup kita bagi Allah dan cinta kepada sesama tanpa syarat. Ini jalan yang paling sulit karena menuntut dari kita untuk merelakan banyak hal. Mungkin karena jalan ini sulit maka Yesus menyebutnya sebagi pintu yang sempit; sempit karena kita harus berjuang masuk dan harus berhadapan dengan begitu banyak orang yang 'kembali', 'pulang' karena tidak sanggup mengikuti jalan ini. Banyak orang, dan mungkin anda yang membaca renungan ini, tidak rela jika harus meninggalkan banyak hal; tidak rela kalau tidak dilayani; tidak rela kalau kesenangan, kuasa dan kemudahan lenyap dari genggaman kita. Ini jalan sempit. Pantas jika Yesus meminta kita berjuang.
 

Tidak cukup berbuat baik, tidak cukup menjadi orang baik.Kita mesti menjadi seperti Yesus agar Dia jangan sampai ketika bertemu dengan kita berkata "Aku tidak mengenal kamu"!
Mari saling mendoakan untuk melalui jalan sempit itu.